Senin, 24 Juni 2013

JAWABAN UTS KOMPOL

JAWABAN
1.      Media kini sudah menjadi bagian dari hidup manusia yang sudah tidak dapat terpisahkan. Sejak kecil, seorang anak sudah dikenalkan dengan media sebagai bentuk sosialisasi. Setiap hari dan setiap saat kita selalu berhubungan dengan media. Salah satu bentuk media yang paling dekat dengan hidup masyarakat adalah media massa.

Media massa, sesuai namanya, dapat diartikan sebagai media penghubung atau media komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat. Masyarakat memperoleh segala macam pengetahuan mengenai berita dan informasi yang terjadi setiap hari melalui berbagai jenis media, baik cetak maupun elektronik, yang dibuat oleh para jurnalis. Sebagai pers, jurnalis sangat berperan penting dalam menentukan isi media. Isi media sangat berpengaruh pada sikap dan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari pengaruh media terhadap masyarakat adalah munculnya pendapat umum atau opini publik di tengah masyarakat.
Opini publik yang muncul akibat dari pemberitaan kasus atau isu-isu tertentu di media massa menggiring khalayak dalam bersikap dan berpikir. Pada akhirnya, dari pers, media, dan publik yang kemudian membentuk suatu opini publik terhadap suatu hal akan menghasilkan sebuah lingkaran sistem komunikasi yang menunujukkan bahwa setiap unsur dalam sistem tersebut saling terkait satu sama lain dan suatu hal yang dihasilkan oleh salah satu unsur akan menyebabkan adanya tanggapan atau feedback dari unsur yang lain.
Salah satu fenomena yang baru saja terjadi dan menjadi salah satu pembentuk opini publik dan menjadi trending topik dikalangan publik adalah Save KPK. Fenomena Save KPK tersebut berawal dari Kasus korupsi Simulator SIM ditubuh POLRI yang diusut oleh KPK. Dalam perjalanan pengusutan kasus korupsi tersebut, POLRI meminta kepada KPK untuk menyerahkan kasus tersebut untuk diselesaikan oleh POLRI, sehingga timbul lah beberapa konflik yang terjadi antara KPK dan POLRI dikarenakan perebutan penangan kasus korupsi Simulator SIM.

2.      Propaganda ialah percobaan yang dibentuk oleh orang perseorangan atau kelompok untuk membentuk, melindungi, atau mengubah sikap kelompok-kelompok lain dengan menggunakan alat komunikasi, dengan harapan bahwa dalam keadaan tertentu reaksi pihak yang dipengaruhi dengan cara yang demikian itu akan sesuai dengan kehendak pihak yang melakukan propaganda. Contohnya Pasca peristiwa peledakan menara kembar WTC 11 September 2001 di Amerika, atau yang biasa disebut 911 (nine one one), propaganda isu terorisme yang diekspor Amerika ke beberapa negara, termasuk Indonesia hingga kini masih belum basi untuk jadi sorotan publik.
Iklan politik merupakan bagian dari aktivitas pemasaran politik (political marketing). Pemasaran politik yakni serangkaian aktivitas terencana, strategis, dan taktis, berdimensi jangka panjang maupun pendek untuk menyebarkan makna politik kepada pemilih (Nursal, 2004). Konsep ini mulai diadopsi di Indonesia pada pemilu 1999, berawal dari adanya sistem politik yang demokratis, pemilih (khalayak) bebas menentukan pilihan. Sedangkan iklan politik merupakan iklan yang menawarkan sesuatu berkaitan dengan politik. Periklanan dalam hal ini bukan hanya sebagai kegiatan pemasaran namun merupakan kegiatan komunikasi yang menekankan pada penyampaian pesan politik untuk mempersuasi, menstimulir orang agar bertindak.
Contohnya dalam pemilukada DKI Jakarta, kedua pasangan yang akan “bertarung” pada putaran kedua tentu merancang konsep dan perencanaan iklan yang matang. Guna menumbuhkan kesadaran yang kuat kepada khalayak, iklan yang dibuat haruslah seksama dengan mempertimbangkan pesan, media yang dipilih, strategi maupun logo yang mampu membentuk citra pada kandidat. Pesan yang disampaikan harus relevan, benar, dan tepat karena pesan merupakan konsep inti (core) proses komunikasi dalam pemilukada.
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung pemasaran atau mempromosikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan / industrimaupun personal atau iklan yang dimaksudkan untuk memperkenalkan dan meningkatkan penjualan suatu produk oleh perusahaan-perusahaan yang murni bersifat komersial.. Contohnya sebuah perusahaan mobil yang memasang produk perusahannya di sebuah stasiun televise agar para penonton yang melihat iklan tersebut membeli produk dari perusahaan tersebut.
Menurut saya, iklan politik yang sesuai yang diterapkan di Indonesia adalah iklan politik yang menampilkan profil dari kandidat yang ingin dicalonkan. Prestasi-prestasi yang telah diraih oleh calon kandidat yang akan diusung menjadi nilai tambah untuk menarik simpati masyarakat.
3.      Media sebagai actor politik yang penting. Media tidak hanya memberikan dan mengirimkan pesan-pesan dari organisasi politik kepada masyarakat umum, tetapi mereka juga bisa mengubah isi pesan yang akan diberikan pada masyarakat melalui sebuah proses berita. Ketika seorang actor politisi mengatakan sesuatu, hal yang ia katakan belum tentu sesuai dengan apa yang ia berikan kepada media. Pada sisi yang lain, media bisa membuat pernyataan tentang poltik mereka sendiri dapat berupa pertanyaan wawancara, editorial dan komentar.
 Hubungan antara media dan proses politik  adalah aksi dan reaksi. Laporan media dan analisis aktivitas politik, merupakan sumber daya bagi pelaku politik.
Politisi dapat terus menambah ruang pribadi dan publiknya, sehingga mereka tetap dapat mengurusi masalah-masalah politik ketika mereka berada di kantor melalui sebuah komunikasi yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang diinginkannya melalui media massa. Bisa dikatakan bahwa politisi berupaya untuk memenangkan pemilu dan dapat memerintah sebagai anggota tim partai. Maka dengan praktik seperti ini tentu membuat partai politik menjadi klasik. Namun, di lain sisi pula praktik seperti ini memberika ruang tertentu bagi media untuk turut serta dalam panggung politik yang kemudian dikenal dengan politik media.
Politisi menghendaki para jurnalis atau kuli tinta  untuk bertindak sebagai pembuat  berita yang netral dalam setiap pernyataan mereka. Tetapi para jurnalis tentu tidak ingin menjadi tangan kanan dari ebuah partai politik atau pihak lain. Mereka menginginkan dapat membuat berita melaui berbagai macam cara seperti investigasi, analisis berita dan lain-lain. Dalam memerankan perannya dalam politik, media juga mampu atau dapat dijadikan sebagai sarana untuk melawan, menggulingkan sebuah permerintahan yang sudah menyimpang seperti pemerintahan yang diktator.

4.      Kelompok penekan adalah kelompok yang melancarkan tekanan-tekanan atas kekuasaan yang sedang berjalan, bertindak untuk mempengaruhi kekuasaan, tetapi tidak langsung mengambil bagian dalam kekuasaan (Maurice Duverger, 1984:119)
Proses demokratisasi di Indonesia sendiri sangat jelas didorong oleh kelompok-kelompok penekan yang berasal dari beragam kalangan di masyarakat, beberapa di antaranya adalah, lembaga-lembaga bantuan hukum, lembaga-lembaga penelitian swadaya masyarakat, media massa, organisasi-organisasi kemahasiswaan di lingkungan internal dan eksternal kampus, organisasi-organisasi kepemudaan, lembaga-lembaga serikat buruh, partai-partai politik, dan lain sebagainya. Jumlah kelompok penekan yang beragam ini dapat bertambah banyak manakala setiap kelompok di masyarakat menyuarakan dan memperjuangkan aspirasinya melalui asosiasi atau kelompok yang begitu bebas didirikan dan begitu bebas bersuara.
Fenomena pressure group (kelompok berpengaruh) dapat menjadi kekuatan (mempengaruhi ) sistem politik di Indonesia tampak sekali pada tahun-tahun akhir pemerintahan Soeharto, dengan ditandai oleh banyaknya bermunculan organisasi-organisasi kecendekiawanan yang berafiliasi pada agama, pembentukan kelompok-kelompok diskusi dan aksi oleh mahasiswa di intra-kampus dan ekstra kampus, dan organisasi-organisasi massa lainnya di masyarakat, yang semuanya mempejuangkan kebebasan dalam berpendapat dan mengkritik tanpa rasa takut. Menjelang runtuhnya pemerintahan Suharto, kelompok-kelompok penekan bertambah banyak dan bertambah intensif sehubungan dengan kondisi politik yang tidak menentu masa itu. Setelah Suharto turun, perkembangan kelompok penekan semakin besar dan marak dan menyuarakan aspirasi politik yang lebih besar dan beragam, dan ini berarti pembukaan saluran aspirasi politik berlangsung secara tiba-tiba telah menciptakan euphoria politik yang asal-asalan.
Sedangkan pressure group yang menjadi distorsi (penyimpangan) sistem politik  dalam demokrasi liberal tampak dengan munculnya kelompok-kelompok penekan yang mengatasnamakan sebuah agama dan mereka melakukan berbagai tindakan mereka atas nama agama. Seperti kelompok ormas yang melakukan razia ke berbagai tempat hiburan pada saat bulan romadhon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar