Rabu, 16 Maret 2011

Elemen Input


Ibarat kita sedang bermain rubik. Ketika kita mencoba untuk menyelesaikan permainan rubik tersebut. Rubik yang tidak teratur bentuknya, namun ketika kita menyelesaikannya rubik tersebut menjadi teratur bentuknya. Maka kehidupan kita pun tidak jauh berbeda seperti hal tersebut. Kehidupan yang dahulu tidak teratur, namun dengan adanya pendidikan menjadi sebuah ketertiban. Ketertiban pun berkembang menjadi tingkah laku. Tingkah laku juga mengalami tahap perubahan menjadi perilaku. Asas utama dalam pembentukan perilaku ini adalah ethos, yang berhubungan dengan perubahan karakter. Sehingga kesadaran ethos akan memberi arah pada fungsi nurani, yang berfungsi sebagai pengatur fungsi nurani yang mengendalikan tingkah laku dan perilaku.  
Acuan yang mengatur perilaku adalah etika yang berubah menjadi tatasusila dan tatakrama berprilaku. Perilaku mengacu pada norma kepantasan, kepatutan, kelayakan, dan kesusilaan.
Elemen input yang persiapkan dan dibiasakan untuk memperkuat pemahaman elemen proses yaitu :
1.      Pengertian dan wawasan
2.      Berpikir
3.      Disiplin
4.      Ingatan (memori)
5.      Kecerdasan berkomunikasi
6.      Bunga rampai

PENGERTIAN DAN WAWASAN

Sebelum menjadi Sarjana komunikasi, kami harus menempuh beberapa mata kuliah yang telah ditentukan dan skripsi. Minimal kita harus menempuh 144 SKS dalam waktu 8 semester. Salah satu mata kuliahnya adalah Creative Thinking. Dari setiap semester, tentu kami selalu memperoleh pengetahuan. Pada mata kuliah Creative Thinking diajarkan cara pendekatan sistem. Dimana sistem itu terdapat INPUT, PROSES dan OUTPUT.  Setelah lulus, kami dihadapkan pada dua pilihan yaitu melanjutkan ke S2 atau kerja.
Perlu ditegaskan kembali agar dapat menjadi Sarjana KOmunikasi yang baik. Kita harus menyadari bagaimana proses komunikasi berlangsung. Karena dalam proses komunikasi yang berperan adalah manusia.

BERPIKIR

Manusia dibedakan dari makhluk lainnya karena manusia mempunyai akal. Akal tersebut harus benar-benar digunakan oleh manusia untuk berpikir. Berpikir adalah upaya seseorang atau lebih untuk mengolah data untuk mencari sebuak solusi terbaik. Berpikir itu bermacam-macam seperti (a) berpikir konkrit, (b) berpikir abstrak, (c) berpikir konvergen (vertical), (d) berpikir divergen, (e) berpikir ilmiah, (f) berpikir positif dan negatif, (g) berpikir pada tatanan ide, kebijakan, strategi, taktik, tindakan.
Dalam proses berpikir, pola pikir yang biasa digunakan adalah berpikir konvergen dan divergen. Pemikiran secara divergen diperlukan untuk menghasilkan alternatif  jawaban. Berikut perbedaan antara perpikir konvergen dan berpikir divergen.

Berpikir Konvergen
Berpikir Divergen
Berpikiran fokus pada persoalan yang dipikirkan, menyingkirkan persoalan yang tidak relevan
Berpikiran luas, memandang persoalan dari berbagai sudut pandang, melebar dari pokok persoalan
Rasional
Tidak rasional
Menyimpulkan hasil berpikir berdasar fakta
kreatif
Memberdayakan data yang tersimpan pada lokasi memori tertentu dalam otak kiri
Memberdayakan data yang tersimpan pada lokasi memori tertentu dalam otak kanan

Dalam berpikir,  hendaknya kita berpikir secara kreatif dan mengeluarkan kreatifitas kita. Agar hasil yang akan didapat sesuai dengan apa yang kita harapkan dan menjadi manusia yang inovatif. Hasil pemikiran merupakan pikirann Hasil berpikir yang mampu mempengaruhi kerangka berpikir, sehingga mampu membuat pikiran fokus pada persoalan khusus.

DISIPLIN
Displin merupakan hasil dari proses perilaku diman di dalam nya terdapat ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban (Prijodarminto, 1987). Disiplin mempengaruhi kualitas kretifitas dalam berpikir dan bertindak. Disiplin ada dua macam yaitu :
1.        Disiplin hidup, perilaku taat dan patuh secara alamiah berasal dari diri sendiri.
2.        Disiplin mati, perilaku taat dan patuh pada aturan yang telah disepakati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Biasanya berupa simbol dan masih banyak pelanggaran di dalamnya.

PRINSIP MENUJU SUKSES
Sukses itu tidak didapat dengan sendirinya, namun harus diusahakan. Sebelum mencapai kesuksesan seseorang biasanya menempuh berbagai macam ujian, cobaan yang silih berganti. Sehingga pada akhirnya akan dihadapkan pada suatu kegagalan atau kesuksesan. Sukses juga menguji kegigihan, kesabaran, ketahan bantingan sesorang terhadap sesuatu yang diinginkan. Apakah kita akan putus asa ketika menemui satu kegagalan dalam hidup kita atau kita akan bangkit dan mencoba lagi. Sesungguhnya tidak ada kegagalan dalam hidup ini, yang ada hanya kesuksesan yang tertunda.

JUJUR
Sebagai mahasiswa, kita seharusnya selalu bersikap jujur. Karena seseorang itu dinilai dari tutur katanya. Dalam perguruan tinggi pun berlaku tata karma dalam pergaulan akdemik mencakup lisan dan tulisan yaitu kejujuran akademik (academic honesty) dan kehati-hatian akdemik (academic modesty). Makna kejujuran pada diri sendiri dan orang lain merupakan kunci keberhasilan dan sukses dalam kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar