Rabu, 16 Maret 2011

Ingatan

“INI IBU BUDI”
“IBU PERGI KE PASAR” (di baca dengan di eja)

Masih ingatkah kita tentang apa saja yang kita pelajari sewaktu kita duduk di Sekolah Dasar. Hal ini berkaitan dengan ingatan kita sendiri. Seberapa kuatkah ingatan kita unutuk mengingat hal-hal yang telah lama berlalu. Ada diantara kita yang masih ingat tentang masa sekolah dasarnya dulu, ada yang hanya bisa mengingat masa itu dengan samar-samar atau bahkan ada di antara kita yang tidak bisa mengingat masa tersebut. hal ini dikarenakan kekuatan atau daya ingat seseorang itu berbeda-beda. Ada yang ingatannya masih tajam atau masih bisa mengingat kejadian-kejadian yang telah lama berlalu dan ada yang ingatannya kurang tajam atau hanya bisa mengingat beberapa kejadian di masa yang lalu.



Hal ini bisa disebabkan oleh kapasitas memori seseorang untuk menyimpan pengalaman-pengalaman yang telah kita alami. Kita juga mengenal istilah “lupa”, dimana dalam keadaan ini kita tidak mampu mengingat beberapa kejadian atau bahkan kejadian yang baru saja terjadi. Teori kelupaan menyatan bahwa “jika rentang waktu pemasukan dan pengeluaran bahan ingatan lama dibiarkan, maka kelupaaan akan terjadi. Karena dalam keadaan sadar jejak ingatan yang sudah lama disimpan tidak bisa dikeluarkan” (teori atropi) dan “jika Anda terus beraktifitas dan mengakibatkan isi memori bertambah. Maka memori bercampur aduk dan mengganggu satu sama lain” (teori interferensi).
Ada tiga faktor yang mempengaruhi lama tidaknya ingatan seseorang, yaitu :
1. Kondisi fisik
2. Usia
3. Lupa

EMOSI
Emosi merupakan sarana untuk mempertahankan hidup, pemberi kekuatan hidup dan pembawa pesan. Dengan emosi kita mempunyai kekuatan untuk bertahan hidup, dengan emosi kita merasa bahwa hidup ini berarti dan bermakna karena kita bisa memberikan emosi tersebut dalam bentuk cinta, kasih sayang kepada orang lain yang membuat kita menikmati hidup. Namun ada juga emosi tersebut berwujud benci terhadap sesuatu yang menyebabkan hidup ini tiada arti. Dengan emosi juga kita dapat mengetahui perasaan orang lain. Ketika seorang teman kita menangis, kita mengetahui bahwa dia sedang sedih. Ketika teman kita tertawa ria, kita mengetahui bahwa dia sedang senang. Oleh sebab itu, kita harus mengendalikan emosi kita. Kita sebaiknya mengubah emosi yang negatif menjadi emosi yang positif agar kita lebih menikmati hidup ini.

INTELEGENSI
Kita sering mengartikan bahwa intelegensi adalah kecerdasan belaka. Namun tidak hanay sebatas itu, intelegensi merupakan seluruh kemampuan potensial sesorang untuk belajar dan bertahan hidup. Cerdas bukan dinilai dari seberapa tinggi IQ kita. Tetapi dapat diukur dari seberapa kuatkah kita menjalani hidup ini (ketahan bantingan seseorang dalam menghadi cobaan hidup). Cerdas itu bisa dari faktor keturunan atau di dapat dari rajin belajar atau giat berlatih. Ada pepatah yang mengatakan “bisa karena biasa” dan “orang yang rajin bisa mengalah orang yang sangat cerdas”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar